728x90 AdSpace

Latest News

Bekraf Pertemukan 100 Pelaku Industri Hilir Kopi Aceh dengan Perbankan Syariah

Bekraf Pertemukan 100 Pelaku Industri Hilir Kopi Aceh dengan Perbankan Syariah: 100 pelaku industri hilir kopi di Banda Aceh menghadiri acara Business Matching Industri Hilir Kopi yang diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) hari ini (16/5). Kepala Perwakilan BI Aceh Ahmad Farid, Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo, dan Deputi Direktur Departemen Pengembangan UMKM Bank Indonesia (BI) Ika Tejaningrum (dari kiri ke kanan) saat diinterview oleh rekan-rekan media. (Bekraf, Sunu)
Banda Aceh, 16/5/2017 – 100 pelaku industri hilir kopi di Banda Aceh menghadiri acara Business Matching Industri Hilir Kopi yang diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) hari ini. Bekraf menghadirkan Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo, Deputi Direktur Departemen Pengembangan UMKM Bank Indonesia (BI) Ika Tejaningrum, Kepala Perwakilan BI Aceh Ahmad Farid, Direktur Akses Perbankan Restog K. Kusuma, Pakar keuangan syariah Agus Rijal, Pengembang Bisnis Hilir Kopi Daroe Handjojo, dan Barista Evani Jesslyn.

Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo mengungkapkan business matching sebagai upaya Bekraf mempertemukan perbankan syariah dengan pelaku ekonomi kreatif (ekraf). Melalui acara ini, lembaga keuangan khususnya perbankan syariah membagi informasi terkait pembiayaan untuk pelaku ekraf.

Nilai tambah terbesar tidak dimiliki Indonesia jika mengekspor dalam bentuk biji kopi. Bekraf mengupayakan kopi sebagai warisan bisa menjadi gaya hidup yang bernilai tambah.

Direktur Akses Perbankan Restog K. Kusuma menambahkan tujuan penyelenggaraan acara ini untuk memberikan akses dan menjalinkan hubungan antara pelaku industri hilir kopi dengan akses permodalan khususnya perbankan syariah.

Keynote speaker yang berasal dari Bank Indonesia (BI) yaitu Deputi Direktur Departemen Pengembangan UMKM BI Ika Tejaningrum menyatakan ekraf penting karena semuanya berasal dari ide dan kreativitas manusia. Kreativitas berkembang pesat dan potensial sesuai perkembangan teknologi dan investasi.

Perbankan belum memahami secara penuh profil resiko terkait ekraf. Perbankan perlu mengetahui keuangan pelaku ekraf untuk menganalisa usaha. BI menyediakan aplikasi membuat laporan keuangan yang mempermudah pelaku ekraf memenuhi persyaratan untuk mengakses pembiayaan perbankan syariah.

“UMKM sulit mendapatkan pembiayaan perbankan, begitu juga perbankan sulit memberikan kredit kepada UMKM,” ucap Kepala Perwakilan BI Aceh Ahmad Farid. Sehingga, beliau menekankan business matching hari ini arahnya intermediasi UMKM kopi dan perbankan syariah.
Barista Evani Jesslyn mengharapkan pelaku industri hilir kopi bisa mengeksplore kopi. Indonesia tidak hanya mengekspor biji kopi, tetapi bisa menjual kopi sebagai lifestyle.

“Saat ini sudah masa third wave coffee yaitu penjual harus bisa menceritakan kopi yang dijual. Hal yang diperlukan dalam bisnis café yaitu konsep, lokasi strategis, renovasi dan dekorasi, peralatan dan supplier biji kopi, serta staf,” ungkap Evani. Business matching antara pelaku ekonomi kreatif dan perbankan dan demo  barista mengakhiri acara ini.

Lima perbankan syariah yang hadir pada business matching ini adalah Bank Aceh syariah, May Bank Syariah, BNI Syariah, Bank Muamalat Indonesia, dan Bank Syariah Mandiri. (mm/gpg)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Bekraf Pertemukan 100 Pelaku Industri Hilir Kopi Aceh dengan Perbankan Syariah Rating: 5 Reviewed By: desa babah buloh