MEUGANG
atau makmeugang merupakan satu tradisi dalam kultur masyarakat Aceh
untuk menyambut bulan puasa Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, dan Idul
Adha. Yaitu sebuah rangkaian tradisi memobilisasi masyarakat Aceh menuju
pasar rakyat untuk membeli daging. Daging itu kemudian diolah dan
dimasak di rumah masing-masing, serta disantap bersama keluarga.
Konon,
tradisi unik ini sudah ada sejak abad ke-14 M dan diperingati serentak
sejak masa Kerajaan Aceh Darussalam periode Sultan Iskandar Muda
(1607-1636). Bahkan ketika itu, pelaksanaan meugang instruksi langsung
dari kerajaan.
Sebab itu, hingga saat ini
masyarakat Aceh masih membumikan tradisi meugang tersebut dan ini
femomena tiap bulan puasa dan dua hari raya . Ini menunjukkan Aceh
sebagai daerah yang eksis dan mampu merawat dan melestarikan tradisi
endatu. Sebab, keberadaan tradisi dalam khazanah kebudayaan masyarakat
Aceh tidak pernah terpisahkan; Adat bak po teumeureuhom, hukum bak syiah
kuala, qanun bak putroe phang, reusam bak laksamana.
Bahkan
bagi masyarakat Aceh merawat dan melestarikan tradisi merupakan sebuah
keharusan; Mate aneuk meupat jrat mate adat hana pat tamita. Peribahasa
Aceh ini memberikan filosofi penting dalam merawat dan melestarikan
tradisi endatu. Sebab, jika tradisi tidak dirawat dan dilestarikan
dengan baik, maka dipastikan tradisi tersebut akan punah. Sehingga
menghilangkan identitas diri masyarakat Aceh di masa mendatang.
Sebab
itu, berbagai tradisi di Aceh terus dipelihara dan dilestarikan
keberadaannya sebagai bentuk penghormatan kepada endatu. Bahkan kini,
tradisi dapat menjadi medium dakwah kultural dalam menyebarkan Islam
kepada masyarakat. Beberapa tradisi yang masih terpelihara dan menjadi
medium dakwah, semisal peusijuek, khanduri blang, khanduri laot,
khanduri jrat, peutroen aneuk, madeung, dan termasuk meugang setiap
menjelang Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha.
Karena
itu, tradisi bukan hanya sekadar kegiatan ritual yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok masyarakat. Tapi, tradisi memiliki nilai
(value), pesan moral, filosofi, dan spirit yang penting dalam hidup
bermasyarakat. Sebab itu, sebuah tradisi merupakan identitas suatu
masyarakat. Artinya, ketika sebuah tradisi hilang, maka akan
menghilangkan identitas masyarakat setempat.•
0 komentar:
Posting Komentar