728x90 AdSpace

Latest News

Fenomena Mak Meugang di Bulan Ramadhan dan Hari Raya

MEUGANG atau makmeugang merupakan satu tradisi dalam kultur masyarakat Aceh untuk menyambut bulan puasa Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, dan Idul Adha. Yaitu sebuah rangkaian tradisi memobilisasi masyarakat Aceh menuju pasar rakyat untuk membeli daging. Daging itu kemudian diolah dan dimasak di rumah masing-masing, serta disantap bersama keluarga.
Konon, tradisi unik ini sudah ada sejak abad ke-14 M dan diperingati serentak sejak masa Kerajaan Aceh Darussalam periode Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Bahkan ketika itu, pelaksanaan meugang instruksi langsung dari kerajaan.
Sebab itu, hingga saat ini masyarakat Aceh masih membumikan tradisi meugang tersebut dan ini femomena tiap bulan puasa dan dua hari raya . Ini menunjukkan Aceh sebagai daerah yang eksis dan mampu merawat dan melestarikan tradisi endatu. Sebab, keberadaan tradisi dalam khazanah kebudayaan masyarakat Aceh tidak pernah terpisahkan; Adat bak po teumeureuhom, hukum bak syiah kuala, qanun bak putroe phang, reusam bak laksamana.
Bahkan bagi masyarakat Aceh merawat dan melestarikan tradisi merupakan sebuah keharusan; Mate aneuk meupat jrat mate adat hana pat tamita. Peribahasa Aceh ini memberikan filosofi penting dalam merawat dan melestarikan tradisi endatu. Sebab, jika tradisi tidak dirawat dan dilestarikan dengan baik, maka dipastikan tradisi tersebut akan punah. Sehingga menghilangkan identitas diri masyarakat Aceh di masa mendatang.
Sebab itu, berbagai tradisi di Aceh terus dipelihara dan dilestarikan keberadaannya sebagai bentuk penghormatan kepada endatu. Bahkan kini, tradisi dapat menjadi medium dakwah kultural dalam menyebarkan Islam kepada masyarakat. Beberapa tradisi yang masih terpelihara dan menjadi medium dakwah, semisal peusijuek, khanduri blang, khanduri laot, khanduri jrat, peutroen aneuk, madeung, dan termasuk meugang setiap menjelang Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha.
Karena itu, tradisi bukan hanya sekadar kegiatan ritual yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok masyarakat. Tapi, tradisi memiliki nilai (value), pesan moral, filosofi, dan spirit yang penting dalam hidup bermasyarakat. Sebab itu, sebuah tradisi merupakan identitas suatu masyarakat. Artinya, ketika sebuah tradisi hilang, maka akan menghilangkan identitas masyarakat setempat.•
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Fenomena Mak Meugang di Bulan Ramadhan dan Hari Raya Rating: 5 Reviewed By: desa babah buloh